“ASSET”
Saya rasa, istilah
asset bukan lagi sesuatu yang baru bagi dunia akuntansi. Asset dapat dimaknai
sebagai suatu kekayaan perusahaan yang berupa jasa fisis maupun non-fisis yang
manfaat ekonomiknya dapat dirasakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Asset akan membentuk informasi semantik berupa sebuah laporan posisi keuangan
jika dipersatukan dengan liabilitas dan ekuitas dalam suatu laporan. Sebenarnya
ada tiga karakteristik yang harus dipenuhi, agar suatu objek bisa disebut
asset, yaitu: (1) manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable),
(2) dikuasai dan dikendalikan oleh entitas, dan (3) timbul akibat
transaksi masa lalu. Namun, menurut FASB ada karakteristik lain yang menguatkan
kedudukan suatu objek bisa disebut sebagai asset, meliputi: melibatkan kos,
berwujud, tertukarkan, terpisahkan, dan berkekuatan hukum.
Berbicara tentang
“asset”, tentu tidak akan terlepas dengan apa itu pengukuran, penghargaan
sepakatan, untung, rugi, dan lainnya. Karena semuanya saling terkait. Pengukuran
menjelaskan tentang berapa jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek
asset. Kemudian penghargaan sepakatan dinilai dengan jumlah rupiah yang
terlibat dalam transaksi pertukaran antara dua pihak, hampir sama dengan
pengukuran di atas, karena memang saling terkait. Penghargaan sepakatan juga
dianggap sebagai bukti transaksi atas pertukaran asset. Dan mekanisme pasar
yang bebas menjadi dasar dalam penghargaan sepakatan ini, guna memperoleh
pengukuran kos yang objektif, sebagaimana yang disebutkan Suwardjono dalam bab
6.
Setelah pengukuran,
lanjut ke penilaian asset. Dimaknai sebagai penyajian atas representasi pos-pos
asset yang terkait dengan tujuan pelaporan keuangan menggunakan basis penilaian
yang sama. Namun dasar penilaian ini bisa berbeda-beda sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dalam menyajikan setiap pos asset. FASB mengidentifikasi
lima makna yang dapat direpresentasin dalam berbagai atribut penilaian, FASB
(SFAC No. 5, prg. 67), yaitu: (1) Historical cost, (2) Current
(replacement) cost, (3) Current market value,
(4) Net realizable value, dan (5) Present (or
discounted) value of future cash flows.
Posting Komentar
Posting Komentar