Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Categories

Tags

Recent Posts

3/recent/post-list

Recent in Recipes

3/Food/post-list

Facebook

Teori Akuntansi: Konsep Dasar



“KONSEP DASAR”

Ternyata “konsep” merupakan kata yang mendasari semua bidang ilmu, entah itu agama, sosial, politik maupun ekonomi. Dalam bidang akuntansi, banyak para tokoh yang mendefinisikan atau menyebutkan tentang beberapa konsep dasar tentang perekayasaan pelaporan keuangan akuntansi yang dituangkan dalam rerangka konseptual sesuai dengan segala asumsi dan persepsinya. Dalam prosesnya, tentu dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perbedaan pendefinisian makna, atau status suatu konsep sebagai konsep dasar. IAI sebagai tim khusus yang menjadi subjek perekayasa sekaligus diberi tanggung jawab penuh dalam membuat pedoman pelaporan keuangan di Indonesia, mengadopsi rerangka konseptual IASC, yang tentu juga mengikuti konsep dasarnya, yaitu meliputi: Basis akrual (Accrual basis), dan Usaha berlanjut (Going concern).

Banyak tokoh dan sumber yang menyebutkan tentang konsep dasar menurut persepsi masing-masing, karena tingkat penalaran seseorang berbeda-beda. Namun, jika kita membaca Suwardjono dalam bab 5, kita akan diarahkan untuk membahas konsep dasar ini menurut yang dikemukakan Paton dan Littleton (1970) atau sebut saja konsep dasar P&L, yang meliputi: kesatuan usaha, kontinuitas usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya dan hasil, bukti terverifikasi dan objektif, dan asumsi. Panjang tentunya jika menguraikan konsep ini satu per satu, namun hanya sebagian yang akan saya bahas. Konsep kesatuan usaha menjelaskan bahwa perusahaan merupakan sebuah subjek atau badan usaha ekonomik yang berdiri sendiri, kedudukannya pun terpisah dari pemilik dan pihak-pihak lain, seperti investor yang menanamkan modalnya dalam perusahaan. Konsep ini menggambarkan bahwa hubungan di antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait tersebut dipandang sebagai hubungan bisnis. Jadi seolah-olah ada kesatuan usaha yang dilakukan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut.

Berbagai konsep dasar yang dikemukakan para tokoh bisa dibilang sebagai konsep yang masih abstrak, dan mungkin konsep dasar satu tokoh bisa merupakan konsep turunan dari konsep dasar yang dikemukakan tokoh lain. Maka dari itu, saya rasa dari sekian konsep dasar dan konsep turunan yang dikemukakan para tokoh seperti yang disebutkan dalam Suwardjono bab 5, masih ada kemungkinan muncul konsep turunan yang lain. Mungkin saya tertarik untuk mencoba mempelajarinya, namun juga perlu banyak referensi yang harus saya baca. Di samping itu, konsep dasar P&L pun sebenarnya merupakan konsep dasar yang terpadu dan lengkap sebagai landasan konseptual untuk merekayasa pelaporan keuangan. Akan tetapi, belum cukup jika diterapkan dalam dunia pendidikan (akademis), karena masih ada konsep lain yang belum dicakup, seperti: substansi daripada bentuk, pengakuan hak milik pribadi, keanekaragaman akuntansi antarentitas, konservatisma, dan lainnya. 

Mungkin cukup dan sekian untuk kali ini. So.. jangan menyerah dengan ilmu kawan.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar