Laporkan Penyalahgunaan

Tags

Categories

Tags

Recent Posts

3/recent/post-list

Recent in Recipes

3/Food/post-list

Facebook

Rerangka Konseptual-Suatu Model

Rerangka Konseptual-Suatu Model

Dalam bab sebelumnya, kita telah mempelajari kalau pelaporan akuntansi merupakan suatu perekayasaan yang dibuat oleh tim khusus. Ternyata sama rumitnya dengan pelajaran kimia ketika kita ada di bangku SMP dan SMU. Karena dalam penyusunan dan penyajiannya, harus diidentifikasi dulu siapa sih yang akan memakai informasi keuangan nanti. Dan faktanya di Indonesia, perekayasaan dan pelaporan akuntansi dibuat berdasarkan Tujuan Kelompok Dominan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang diberi taanggung jawab dalam membuat pedoman pelaporan keuangan, seperti yang ada dalam Suwardjono bab 4, berbeda dengan Amerika yang lebih mendasarkan pada Tujuan Fungsional, sebagai hasil dari ASOBAT oleh AAA (American Accounting Assosiation).

Namun nyatanya FASB lebih berpihak kepada Komite Trueblood yang lebih mendasarkan pada Tujuan Kelompok Dominan, karena tujuan pelaporan keuangan harus dikaitkan dengan tujuan ekonomik dan sosial negara, yang mendasarkan pada aspek lingkungan, karakteristik, keterbatasan informasi dan fokus/lingkup pelaporan. Lantas mengapa FASB lebih memilih Tujuan Kelompok Dominan? Saya rasa apabila kita kaitkan dengan mata kuliah semester 3, yakni Makro Ekonomi, bahwa sistem ekonomi pada umumnya, seperti di Indonesia menyatakan mekanisme pasar dan pengakuan hak milik pribadi merupakan hal penting. Dan darinya, kestabilan ekonomi pun dapat tercipta dengan sendiri, kecuali karena faktor human error atau pun memang sudah perlu adanya intervensi pemerintah selaku kepala negara. Jadi dapat kita pahami, kalau pemerintah tidak secara langsung mengendalikan lingkup ekonomi, misal efisiensi alokasi sumber daya ekonomik. Masyarakat lah yang aktif sendiri dalam melakukan alokasi melalui mekanisme pasar modal. Maka dari itu, investor dan kreditur adalah pihak yang fokus dituju oleh pelaporan keuangan. 

Akan tetapi FASB tidak serta merta mengabaikan tujuan fungsional, karena alokasi sumber daya ekonomik dapat tercapai dengan maksimal apabila mendasarkan pada tujuan fungsional, dan untuk lingkup sosial, tujuan kelompok dominan juga diterapkan. So, tujuan kelompok dominan pun diharapkan bisa memenuhi tujuan fungsional, begitu juga sebaliknya.

Informasi akuntansi yang disajikan kepada pihak-pihak terkait, entah itu untuk tujuan fungsional, tujuan bersama, atau pun tujuan kelompok dominan, haruslah memuat karakteristik kualitatif sebagaimana yang dituliskan dalam Suwardjono bab 4 ini. Yaitu meliputi keterpahamian, keberpautan, nilai prediktif, nilai balikan, ketepatwaktuan, keterandalan, ketepatan penyimbolan, keterujian, kenetralan, keterbandingan dan materialitas. Namun dalam mata kuliah Akuntansi Syariah pernah dijelaskan, karakteristik kualitatif akuntansi yang dimaksud meliputi 4 aspek, yakni mudah dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. 

Kemudian ada juga statemen keuangan yang terdiri dari elemen-elemennya, biasa dikenal dengan elemen statemen keuangan. Elemen statemen keuangan memberikan gambaran tentang realitas yang mungkin akan ditempuh dalam perealisasian statemen keuangan. Jadi, elemen statemen keuangan seperti menjadi gambaran fisik tanpa harus melihat perealisasiannya secara fisik. Pasti rumit ya? J

Setelah berputar-putar dalam pembahasan Rerangka Konseptual ini, dapat kita cermati, ternyata FASB berjasa sangat penting dalam dunia kerangka konseptual. Butuh 12 tahun  lebih bagi FASB untuk bisa merumuskan rerangka konseptual. Bahkan IASC dan IAI juga menggunakan referensi RK FASB dalam pengembangan Rerangka Konseptualnya.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar